DREAMERS.ID - Pertemuan Donald Trump dengan Ratu Elizabeth II dikatakan terselip aksi mempermalukan Presiden Amerika Serikat tersebut. Kunjungan orang nomor satu di Amerika itu selama empat hari pun diwarnai isu tak sedap.
Pasalnya, melansir Liputan6, para pria yang berada di garis pewaris tahta kerajaan Inggris tidak hadir dan mendampingi Ratu Elizabeth II ketika menyambut Trump dan istirnya, Melania. Pangeran Charles yang merupakan anak dari Ratu Elizabeth II dikabarkan tengah menghadiri pertemuan dewan di Highgrove dan acara dengan Polisi Gloucestershire.
Sementara agenda Pangeran William kala itu belum ada konfirmasi. Namun ketidakhadiran keduanya dianggap sebuah penghinaan untuk Amerika Serikat. Padahal, disebutkan Pangeran Charles akhir-akhir ini lebih sering menemani ibunya di acara kenegaraan karena sang ayah, Pangeran Phillip pensiun tahun lalu.
"Ketiadaan Pangeran Charles dan Pangeran William dalam kunjungan Trump adalah suatu penghinaan," kata salah satu "orang dalam" kepada Sunday Times. "Mereka enggan hadir. Ini bukanlah hal biasa melihat Ratu berada di sana seorang diri."
Sementara itu, Istana Buckingham menjelaskan bahwa itu merupakan kemauan Ratu Elizabeth pribadi untuk menyambut Donald Trump dan Melania sendirian. Pasalanya, lawatan Trump bukan termasuk kunjungan kenegaraan.
Baca juga: Mantan Istri Donald Trump, Ivana Trump Meninggal Dunia
"Itu sudah sejalan dengan protokol kerajaan ketika kedatangan tamu tak formal. Ratu sendiri yang menerima Presiden dan Ibu Negara," papar juru bicara istana."Pertemuan ketiganya sudah disepakati bersama antara pihak istana, pemerintah Inggris, dan Amerika Serikat. Tidak pernah ada wacana tentang anggota keluarga kerajaan lainnya yang ikut serta."
Trump sendiri menggambarkan pertemuannya dengan Ratu Elizabeth II sebagai sesuatu yang benar-benar istimewa.
"Dia adalah wanita yang luar biasa, dia sangat tajam, dia sangat cantik, ketika saya mengatakan cantik --di dalam dan luar. Saya dapat mengatakan bahwa saya menyukainya. Saya sangat menyukainya," aku Trump. "Saya pikir seluruh keluarga memiliki energi positif,"
(rei)