DREAMERS.ID - Dengan berat hati, operasi terpadu pencarian korban KM Sinar Bangun di dasar Danau Toba dihentikan. Meski begitu, Posko Basarnas tetap disiagakan untuk membantu keluarga korban. Sayangnya pengumuman penghentian tersebut harus diwarnai cekcok di hadapan keluarga korban.
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan yang mengunjungi Posko Basarnas di dermaga Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara menggelar tatap muka dengan sejumlah keluarga korban yang berubah panas saat aktivis Ratna Sarumpaet masuk dan mengaku mewakili keluarga korban.
Wanita tersebut memprotes dan meminta pemerintah untuk tidak menghentikan pencarian sisa korban. Suasana makin tidak terkendali akrena diwarnai oleh jeritan dan perdebatan antara Ratna Sarumpaet dan Luhut.
"Ini (Proses evakuasi KM Sinar Bangun) tak boleh dihentikan, ini persoalan Tapanuli, semua mayat diangkat," belum selesai Ratna berbicara, AKBP Marudut langsung meminta Ratna diam yang sebelumnya mengaku mewakili keluarga korban..
Baca juga: Simak Lagi Variasi Topik Mengejutkan Warnai Berita Populer Dreamers.id Selama Sepekan
Luhut pun mengatakan tidak perlu diwakilkan karena ingin berbicara langsung dengan keluarga korban yang ada di hadapannya. Dan tiba-tiba seorang perempuan berdiri dan meminta Ratna untuk tidak serta-merta menyalahkan pemerintah."Ibu. Saya lebih paham lagi Danau Toba. Jangan disalahkan pemerintah, masyarakat juga ada salahnya," ucap perempuan tersebut ke Ratna.
"Kamu jangan mau dibayar!" teriak Ratna.
"Saya tidak dibayar," jawab perempuan itu.
Karena semakin dipenuhi teriakan dan tak terkendali, seorang ibu yang dari keluarga penumpang korban KM Sinar Bangun pun berdiri dan meminta semua pihak untuk tidak ribut.
"Jangan ribut-ribut. Tenang semuanya, saya sudah capek," cetus perempuan tersebut sembari menangis. Mantan Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung pun langsung memeluk perempuan tersebut.
(rei)