DREAMERS.ID -Kejadian kurang menyenangkan terjadi saat Cawagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyelesaikan salat Jumat di Masjid Jami Al' Atiq di Tebet, Jakarta Selatan. Sejumlah orang meneriakinya dan ‘mengusirnya’ dari masjid. Djarot lantas mengatakan bahwa dirinya bebas ingin salat Jumat dimana saja karena dia selalu mencari masjid terdekat yang searah dengan agenda selanjutnya.
"Kalau Jumatan (salat Jumat) itu kami itu bebas ke manapun. Di masjid manapun bebas nggak pilih-pilih. Dan kami akan selalu cari masjid yang satu arah dengan acara berikutnya," ujar Djarot usai salat Jumat, Jumat (14/4) mengutip detikcom.
Mengenai penolakan dari takmir dan beberapa jamaah masjid, pasangan Ahok dalam Pilkada DKI itu menyebut kalau masjid nyatanya telah digunakan untuk keperluan politik dan hal itu seperti meniru pola di negara lain. Padahal, bangsa Indonesia sudah sepakat kalau Pancasila satu-satunya ideologi yang diakui. Apalagi, semua orang wajib menjaga silaturahmi.
"Itulah bentuk yang saya sebutkan politisasi masjid. Untuk kepentingan-kepentingan politik praktis. Mungkin meniru pola di negara lain. Mungkin bisa diajak syair negara-negara lain. Kan kita sudah sepakati bahwa ideologi kita itu Pancasila. Bangsa kita itu bangsa yang berbhinneka, apalagi kita selama ini sangat bisa menjaga hubungan silaturahmi antar sesama umat muslim. Kita juga berkewajiban membangun persaudaraan sesama warga bangsa," kata Djarot.
"Bahkan lebih dari itu, Islam juga mengajak kita untuk menjamin menjaga hubungan antar manusia," lanjutnya.
Baca juga: Ahok Ketika Ditanya Perasaanya Bertemu dengan Anies: Aku Orangnya Cepet 'Move On'
Djarot lantas meminta agar isu SARA tidak lagi dimunculkan hanya untuk mendapatkan suara. Mantan Wali Kota Blitar itu juga menghimbau agar warga Jakarta menghormati pilihan tiap orang saat Pilkada DKI digelar pada 19 April mendatang."Marilah kita harga menghargai, hormat menghormati, terserah milih tanggal 19 (April) monggo, silakan. Yang penting kita jaga betul Jakarta ini aman. Jakarta ini barometer dalam pelaksanaan demokrasi yang tadi disampaikan demokrasi yang menggembirakan," pungkas Djarot.
(dits)