DREAMERS.ID - Pada Selasa (11/04) pagi, salah satu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan diserang oleh dua orang tak dikenal dengan disiram air keras. Diduga, aksi keji ini dilakukan secara terencana dan saat ini Polisi sedang menyelidikinya.
Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Dwiyono saat ditemui di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading menjelaskan, sejauh ini sudah memeriksa empat saksi. Namun, tidak tertutup kemungkinan aparat akan memeriksa sejumlah pihak lainnya yang terkait kejadian ini.
"Kami masih melakukan olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi. Kami harap kami bisa bertindak cepat," ujarnya pada Selasa (11/04). Dipastikan Dwiyono, yang disiram air keras hanya satu orang, yakni Novel Baswedan.
Sementara, Koordinator Program Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Julius Ibrani menduga penyerangan Novel Baswedan terkait dengan penangan kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP.
Baca juga: Daftar Kasus Pengawal Tahanan KPK Dipecat karena Terima Uang
"Serangan terhadap Novel diduga kuat berkaitan dengan kasus megakorupsi e-KTP yang ditangani oleh KPK. Di mana Novel selaku penyidik senior adalah salah satu penyidik utama kasus tersebut," kata Julius dalam pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (11/04).Sedangkan, saat disinggung soal kasus e-KTP kepada Kombes Dwiyono, ia meminta masyarakat untuk tidak memberikan spekulasi terlebih dulu. "Jangan berandai-andai," ujarnya seperti yang dikutip dari Detik.
Artikel terkait: Pulang Salat Subuh, Penyidik KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras
(tys/kompas/detik)