DREAMERS.ID - Entah termasuk kampanye hitam atau bukan, namun banyak cara yang dilakukan untuk menjatuhkan nama baik terutama ketika proses kampanye berlangsung, tak terkecuali di Amerika Serikat. Tidak hanya mereka yang mencalonkan diri, namun keluarganya pun tak luput dari serangan publik.
Melania Trump, istri dari calon Presiden Partai Republik AS, Donald Trump kembali menjadi perbincangan. Sebelumnya, foto telanjang mantan model itu sempat terpampang di salah satu media cetak Amerika.
Kini, Melania Trump disinggung pernah menjadi seorang escort atau dengan kata lain adalah wanita pendamping atau wanita penghibur. Tak terima dengan sebutan tersebut, Melania Trump menuntut ganti rugi sebesar US$150 Juta.
Angka itu setara dengan Rp1.9 Triliun! Hal ini pertama kali terjadi karena media Inggris, Daily Mail memberitakan Melania pernak bekerja paruh waktu sebagai wanita penghibur di New York, dan juga menjadi tempat ia bertemu dengan Donald Trump.
Baca juga: Melania Trump Akan Rilis Buku tentang Pengalaman di Gedung Putih
Hal ini ditambah olehseorang blogger AS bernama Webster Tarpley yang menulis jika Trump memang khawatir jika masa lalu istrinya terbongkar. Melansir Republika, agensi bernama Suzy tempat Melania bekerja dulu itu mengaku tak hanya menyediakan jasa model namun juga perempuan ‘sewaan’.Namun hal ini ditepis oleh pengacara Melania, Charles Harder yang mengatakan jika semua anggapan itu palsu dan upaya untuk menjatuhkan reputasi istri sang calon presiden. "Mereka telah membuat pernyataan yang 100 persen palsu dan sangat merusak reputasi Melania, baik secara personal dan profesional," ujar Charles.
Melania Trump sendiri dikenal berprofesi sebagai model pada awal 1990-an sebelum bertemu dengan Donald Trump. Perempuan asal Slovenia itu akhirnya menikah dengan Trump pada tahun 2005.
(rei)