DREAMERS.ID - Akhirnya Presiden Barack Hussein Obama menyebut serta mengkritik calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump secara terang-terangan. Obama mengaku tergerak bicara karena Trump telah menghina pasangan suami-istri muslim AS yang putranya tewas dalam perang Irak.
"Nominasi dari Partai Republik tidak layak menjadi presiden. (Trump) terus membuktikan ketidaklayakan tersebut," kata Obama di Gedung Putih, seperti dilansir Reuters, Selasa (2/8).
Pangkal masalahnya adalah kehadiran Khizr Khan dan istrinya, Gazala, dalam Konvensi Partai Demokrat pekan lalu. Pasangan imigran itu bercerita pahitnya kehilangan putra mereka, Humayun Khan, yang tewas pada 2004 karena bom bunuh diri militan. Mendiang Humayun adalah kapten satuan Angkatan Darat militer AS di Irak.
Khizr lalu mengkritik Trump karena pernah mengusulkan larangan masuk orang beragama Islam, padahal mereka berjuang sama kerasnya seperti warga etnis dan agama lain sebagai patriot AS. Sesuai aturan militer AS, pasangan Khizr dan Gazala Khan memperoleh bintang emas karena pengorbanan sang putra di medan tempur.
Dalam wawancara terpisah, Trump, justru menyerang suami-istri Khan. Dia menuding Gazala tidak ikut berpidato di panggung konvensi, karena agama Islam melarang perempuan berbicara. "Saya juga sudah berkorban seperti mereka, saya punya banyak perusahaan," kata Trump dalam kesempatan terpisah.
Komentar Trump, menurut Presiden Obama sudah kelewatan. "Fakta bahwa dia menyerang keluarga bintang emas yang berkorban bagi negara ini, itu saja menandakan ketidaksiapan bekerja sebagai presiden," ujarnya.
Baca juga: Obama Siap Jadi Orang Pertama yang Menerima Vaksin
Dari semua komentar Trump yang seenaknya sendiri, baru kali ini efeknya sangat buruk. Asosiasi Veteran Perang AS menyatakan sulit memilih Trump. Tak cuma itu, rekan-rekan sesama anggota Partai Republik tidak mau membelanya.Nama tenar seperti Ketua DPR Paul Ryan, Mitch McConnel, hingga Senator John McCain menyebut Trump tidak tahu adat karena melecehkan keluarga bintang emas. Senator Richard Hanna, seorang Republikan senior, sampai menyatakan lebih baik memilih Hillary Clinton dari Partai Demokrat. "Kecacatan Trump semakin tidak ada akhirnya," kata Hanna.
Presiden Obama selama ini menyindir pandangan serta janji politik Trump, tapi tidak pernah terang-terangan. Kini sang pemimpin Negeri Adi Daya menuntut Partai Republik sekalian saja mengakui kesalahan telah memilih Trump, daripada harus menanggung malu setiap saat.
"Harus ada yang berkata tegas dia tidak pantas menjadi presiden AS, walaupun dia anggota partai saya," kata Obama.
Dua pekan ini kontroversi Trump seakan tidak ada habisnya. Setelah melecehkan pasangan Khan, sang pengusaha kasino ini bertengkar dengan manajemen Hotel Roanoke di Virginia. Trump bilang AC hotel kurang dingin, sehingga enggan membayar.
Lalu,Selasa (2/8) malam Trump mengusir ibu muda yang membawa dua bayi saat berkampanye di Virginia. "Kau bisa suruh bayi itu keluar," kata Trump sambil tersenyum, ketika mereka tak henti-hentinya menangis di tengah pidatonya.
