DREAMERS.ID - Pada Selasa (22/3) kemarin terjadi dua ledakan bom di Belgia, satu ledakan di bandara Brussels tepat di bagian pelaporan (check in) pesawat American Airlines dan satunya lagi terjadi di gerbong kereta bawah tanah.
Atas insiden tersebut kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan teror di Ibu Kota Brussels, Belgia yang menewaskan puluhan orang dan ratusan lainnya terluka.
Menurut media Mesir, pengakuan itu dipublikasikan melalui Amaq News Agency, sayap media ISIS, seperti dilansir Russia Today, Selasa (22/3) lalu. Media propaganda ISIS, Amaq, menyatakan semua pelaku sudah syahid karena meledakkan rompi bom masing-masing.
Baca juga: Agensi A Pink Ungkap Kabar Terbaru Tentang Investasi Ancaman Bom
Dua ledakan bom menggetarkan bandara Zaventem di Brussels pada pagi pukul 08.00 waktu setempat. Selang satu jam kemudian sebuah ledakan juga menghantam stasiun kereta Maalbeek. Korban tewas di kedua lokasi mencapai 23 orang dan 55 lainnya luka. Tiga belas di antaranya tewas di bandara, termasuk 30 orang luka.Belgia menetapkan hari berkabung nasional selama tiga hari menyusul serangan mematikan itu. Negara-negara mitra pun mengecam teror bom di Brussels. "Ini adalah masa-masa terkelam bagi bangsa kita. Kita harus tenang dan kompak," tutur Perdana Menteri Charles Michel dalam jumpa persnya.
Seperti diketahui, peristiwa mencekam ini terjadi hanya berselang beberapa hari setelah tersangka Teror Paris Salah Abdeslam ditangkap.