DREAMERS.ID - Beberapa hari terakhir media sosial digemparkan oleh informasi dan foto-foto dugong dalam kondisi mengenaskan dan diikat. Sejumlah penyelam yang tergabung dalam kelompok Eclipse Dive mendapat informasi tersebut dan segera melaporkannya kepada Menteri Kelautan, Susi Pudjiastuti.
Tweet seorang penyelam, Galuh Riyadi pun langsung mendapat respon dari Menteri Susi yang menanyakan di wilayah mana dugong itu diikat. Awalnya, berita yang beredar adalah adanya 2 dugong yang tidak sengaja dikurung oleh seorang anak yang tinggal di Pulau Kokoya, Maluku Utara.
“Ada dua dugong yang diletakkan di dua jaring yang berbeda, yang satu kecil tidak diikat, dan yang besar kira-kira dua meter lebih itu diikat buntutnya,” kata Galuh mengutip BBC. “Badannya luka-luka dan buntutnya pun hampir putus karena gesekan dari ikatannya.”
Galuh dan para penyelam lainnya telah mencoba untuk berbicara pada nelayan untuk melepaskan dugong-dugong tersebut, namun tidak membuahkan hasil. Akhirnya mereka melepas informasi tersebut ke media sosial.
Baca juga: Diejek dengan Sebutan ‘Dugong’ Oleh Vanessa Angel, Ini Reaksi Kesal Jane Shalimar
Unggahan foto dan video dugong malang itu pun langsung mendapat respon dari para netizen yang mengecam perbuatan tersebut. Parahnya, makhluk laut itu diduga sengaja ‘disandera’ untuk dikomersilkan.Galuh mengatakan jika ingin melihat dugong tersebut dikenai biaya Rp10.000 dan Rp150.000 untuk mengambil fotonya. Tidak lama setelah respon dari Menteri Susi, dugong-dugong itu dilepaskan pada hari Minggu dan Senin kemarin.
Dugong sendiri sebenarnya adalah binatang laut yang memiliki karakter jinak dan bersahabat. Hewan yang biasa disebut duyung atau sapi laut ini justru menjadi bukti jika laut itu bersih dan tidak terkontaminasi limbah karena mereka hidup di area yang bersih.
(rei)