home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

35 Tahun Demo di Depan Gedung Putih, Aktivis Wanita Ini Akhirnya Meninggal

Rabu, 03 Februari 2016 23:00 by fzhchyn | 1859 hits
35 Tahun Demo di Depan Gedung Putih, Aktivis Wanita Ini Akhirnya Meninggal
Image source: npr.org

DREAMERS.ID - Demonstrasi sudah menjadi hal biasa yang terjadi di negara-negara demokrasi. Namun di Washington D.C., Amerika Serikat, ada seorang demonstran yang cukup dikenal karena sudah melakukan demo selama 35 tahun!

Namun pada pekan lalu, berita duka datang dari wanita bernama Concepcion 'Connie' Picciotto tersebut. Connie merupakan aktivis pendukung perdamaian legendaris yang berkemah di depan Gedung Putih sejak sejak 1981.


Image source: huffingtonpost.com

Melansir laman Merdeka, Connie tiba di New York pada 1960. Dia adalah anak yatim yang dibesarkan oleh neneknya. Dia kemudian bekerja sebagai penerima tamu di atase perdagangan Spanyol. Beberapa tahun kemudian dia menikah dengan imigran Italia dan mengadopsi bayi bernama Ogla pada 1973.

Hidupnya mulai berubah ketika suaminya mengirim dia ke rumah sakit jiwa untuk menutupi kasus kriminal yang dibuat suaminya. Dia kemudian berpisah dari anaknya karena kalah dalam hak asuh di pengadilan. Connie akhirnya mendarat di Washington.

Baca juga: Kondisi Terkini Ade Armando yang Diungkap Sahabat Pasca Panganiayan Demo Senin Kemarin

Setelah itu, Connie kemudian bergabung dengan kelompok pegiat antinuklir yang menggelar unjuk rasa damai di depan Gedung Putih. Mereka kemudian berkemah di depan Gedung Putih. Gagasan itu diawali oleh aktivis bernama William Thomas. Mereka bertahan berdemo di depan Gedung Putih selama 25 tahun hingga akhirnya Thomas meninggal dan Connie meneruskan aksinya.

Usaha Connie yang berdemo selama 35 tahun itu tercatat sebagai bentuk unjuk rasa terlama di Negeri Paman Sam. Hal ini tentu bukan perkara mudah. Connie harus mengenakan helm dan syal buat melindungi dirinya. Dia juga sudah sering diserang oleh orang-orang jahil, ditabrak taksi, dan bahkan pernah didorong oleh pasukan pengamanan presiden.

September 2013 lalu, tendanya digusur karena sempat ditinggalkan selama beberapa waktu, Connie kemudian berdiri di tempat tendanya itu dan menuntut kemahnya dikembalikan. "Saat ini, tidak seperti di zaman-zaman sebelumnya, kita harus mengajak orang bergerak, menghentikan baku bunuh dan perang di mana-mana. Ini cukup membuat frustrasi. Saya kepanasan, kedinginan, dan terkubur salju," ujar Connie ketika itu kepada Huffington Post.

(fzh)

Komentar
  • HOT !
    Jumlah orang yang ingin membeli Tesla alias kendaraan listriknya di Amerika Serikat dikabarkan menurun drastic. Usut punya usut, salah satu alasannya adalah karena sosok Elon Musk selaku CEO Perusahaan itu sendiri....
  • HOT !
    Queen of Tears bukan hanya sebuah drama tetapi sebuah cermin yang diangkat ke masyarakat, menyindir sisa sisa budaya patriarki dengan meminta laki laki mengambil peran yang secara tradisional diperuntukkan bagi perempuan di Korea, khususnya selama persiapan jesa atau upacara leluhur....
  • HOT !
    Ramai kabar Jakarta sudah kehilangan status Ibu Kota Indonesia sejak 15 Februari 2024 lalu. Masyarakat dan sosial media ramai membicarakan hal ini. Namun bagaimana sebenarnya fakta yang terjadi?...

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : KaptenJe
Cast : •Je (aku) • Tata •Yossy •All member EXO

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)