DREAMERS.ID - Keberadaan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) menjadi sorotan publik setelah beberapa orang di berbagai daerah di Indonesia dilaporkan hilang secara misterius. Aktivitas yang dilakukan organisasi terlarang ini tentu meresahkan masyarakat.
Gerakan ini muncul ke permukaan berkedok kegiatan sosial kemasyarakatan namun menginduk kepada kepada nabi palsu Ahmad Musadeq bahkan mencatut nama orang penting untuk memperdaya korbannya.
Pada 2007 MUI mengeluarkan fatwa yang menyatakan aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah sebagai aliran sesat karena menyimpang dari Islam dan melakukan sinkretisme agama. Setelahnya, pada tahun 2008 PN Jakarta Selatan memvonis Ahmad Moshaddeq empat tahun penjara dipotong masa tahanan dengan pasal penodaan agama.
Meski pernah menyatakan diri bertobat, namun yang bersangkutan saat ini diketahui masih tetap menjalankan dan menyebarkan ajaran Al-Qiyadah Al-Islamiyah dengan menggunakan nama lain yaitu Milah Abraham yang berubah menjadi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang masih aktif di beberapa wilayah di Indonesia.
Baca juga: Dijadikan Pemukiman Baru, Warga Kalbar Usir 700 Mantan Anggota Gafatar
"Dalam perkembangannya, Gafatar berubah nama menjadi Negara Karunia Tuhan Semesta Alam," ungkap Jaksa Mudan Intelijen Adi Toegarisman.Tak ingin semakin banyak warga menjadi korban, seluruh pihak terkait menyatakan serius memerangi Gafatar, seperti Kementrian Pertahanan, Badan Intelejen Negara, Kementrian Agama, hingga Presiden RI Joko Widodo.
(fzh)