DREAMERS.ID - Seorang pria yang diidentifikasi sebagai S asal Desa Ngabang, Landak, Kalimantan Barat seperti mendapat durian runtuh saat rekeningnya mendapat transferan uang sebanyak 5,1 miliar rupiah pada 2 Februari lalu.
Kaget mendapat uang sebanyak itu, S pun kebingungan. Bukannya melapor ke pihak Bank Negara Indonesia (BNI), S malah memakai uang itu. Tapatnya pada 4 Februari, S mentransfer uang sebanyak 1,7 miliar untuk rekannya, E. Dan di hari yang sama, S juga melakukan tarik tunai sebanyak 500 juta.
Sementara itu, pihak BNI yang baru menyadari adanya kesalahan langsung memblokir rekening S pada 5 Februari. Pihak bank pun sudah melakukan komunikasi yang mengatakan minta maaf ada kesalahan dan minta uang dikembalikan.
Teman S yang menerima transferan Rp 1,7 miliar untuk usaha langsung mengembalikan saat tahu ada yang tidak beres dengan uang itu. Sementara Rp 500 juta yang ditarik tunai S, hanya bisa dikembalikan Rp 455 juta.
"Kasus S berangkat dari kelalaian pihak bank yang salah ketik nomor rekening harusnya ....24 terketik nomor rekening....42 yang nilainya Rp 5,1 miliar. Rekening .....42 itu milik S," terang Dirkrimsus Polda Kalimantan Barat, Kombes Agus Nugroho, Selasa (10/11).
Corporate Secretary BNI, Tribuana Tunggadewi, membenarkan adanya kesalahan transfer dana ke rekening nasabah di Pontianak, Kalimantan Barat. Kejadian tersebut memang menjadi kesalahan manajemen BNI.
"Peristiwa tersebut memang benar terjadi pada awal Februari 2015 lalu. Kesalahan transfer tersebut telah dikoreksi oleh BNI dan tidak ada kerugian finansial baik bagi nasabah maupun BNI," ujar dia kepada merdeka.com, Selasa malam.
Dia menegaskan dana tersebut murni milik BNI bukan tindak pencucian uang. Dana tersebut bakal digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan pelat merah tersebut.
"Hal tersebut juga diperkuat adanya Surat Pemberitahuan Penghentian Hasil Penyelidikan (SP2HP) oleh Kepolisian pada Oktober 2015, yang pada intinya tidak ditemukan unsur pidana dalam kejadian dimaksud. Di sisi lain, BNI menghargai itikad baik dari nasabah yang telah kooperatif menyelesaikan permasalahan ini," kata dia.