DREAMERSRADIO.COM - Bendera setengah tiang dikibarkan oleh seluruh negara Arab Jumat (10/7/2015), untuk menghormati wafatnya Pangeran Saud al-Faisal.
Al Jazeera mengabarkan, Kerajaan Arab Saudi mengumumkan secara resmi mangkatnya Pangeran Saud al-Faisal, salah satu pejabat tinggi dan anggota kerajaan Saudi. Menurut rencana, pemakaman akan dilakukan Sabtu malam di kota suci Mekkah.
Ucapan belasungkawa mengalir dari seluruh dunia, setelah wafatnya diumumkan. Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Raja Yordania Abdullah mempersingkat partisipasi mereka dalam pertemuan puncak di Davao, Switzerland. Langkah itu dilakukan agar dapat menghadiri upacara pemakaman Pangeran Saud.
Amman dan Bahrain menetapkan hari berkabung selama 40 hari, sedangkan Mesir menetapkan tujuh hari berkabung. Qatar, UAE, Oman, Aljazair, Libya, Tunisia dan negara Islam lainnya menetapkan tiga hari berkabung. ''Arab dan Dunia Arab kehilangan seorang pemimpin bersejarah yang hebat, yang selalu mengabdi pada negaranya sampai akhir hayatnya,'' kata Raja Hamad bin Essa al-Khalifa dari Bahrain.
Baca juga: Super Junior Syuting Travel Reality Show di Arab Saudi
Pangeran Saud yang wafat di usia 75 tahun itu, menjabat menteri luar luar negeri Arab selama empat kali pemerintahan Kerajaan Saudi. Pangeran kelahiran Taif, Saudi itu berperan besar meningkatkan peranan Saudi di panggung politik dunia. Jasanya bisa ditandai dalam berbagai peristiwa penting, seperti invasi Israel ke Lebanon 1978, 1982 dan 2006. Bangkitnya perlawanan Palestina pada 1987 dan 2000, serta invasi Irak ke Iran pada 1980 dan Kuwait 1990.Sarjana ekonomi lulusan Princeton University, AS ini adalah generasi pertama Kerajaan Saudi yang mendapat pendidikan Barat. Putra bekas Raja Faisal bin Abdulaziz al-Saud ini, diangkat menjadi menteri luar negeri oleh Raja Khaled bin Abdulaziz al-Saud.
Presiden AS Barrack Obama memuji peranan Pangeran Faisal sebagai diplomat yang tangguh dan berkomitmen tinggi. ''Peranan dan jasanya akan dikenang seluruh dunia,'' kata Menlu AS John Kerry seraya menyatakan sedih karena ditinggal sahabat sekaligus penasehat yang bijaksana. Sementara itu, Menlu Prancis Laurent Fabius dalam pernyataan resminya menyebut ''Pangeran Faisal adalah diplomat yang tak mengenal lelah untuk menciptakan keamanan dan stabilitas di Timur Tengah,'' ujar Laurent Fabius.