home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Tak Kenal Logika, Ini Motivasi Warga Indonesia Bergabung dengan ISIS

Kamis, 23 April 2015 15:19 by reinasoebisono | 1780 hits
Tak Kenal Logika, Ini Motivasi Warga Indonesia Bergabung dengan ISIS
Image source: inilah.com

DREAMERSRADIO.COM - Banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) yang pergi ke Timur Tengah dan bergabung dengan Negara Islam Iraq dan Suriah (ISIS) disebabkan karena kurangnya pemahaman mereka terhadap Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk mengatakan, jika WNI benar-benar menghayati arti cinta tanah air, maka tak akan pergi ke Suriah. Menurutnya, mereka itu ibarat kemasukan racun yang berupa radikalisme seperti ISIS.

"Penawar dan melawan racun itu adalah meyakinkan mereka bahwa NKRI yang berdasar Pancasila adalah terbaik dan bisa membawa kehidupan manusia yang sentosa, adil dan makmur dibawah lindungan Tuhan Yang Maha Pengampun," kata Hamdi, Jakarta, Rabu (22/4/2015).


Organisasi radikal ISIS Indonesia berdemo beberapa waktu lalu (Kanalsatu.com)

Menurutnya, mereka yang nekat pergi ke Suriah karena merasa tidak puas berada di Indonesia. Sebab mereka berfikri jika Indonesia sudah tidak memiliki harapan. Hal ini dipicu dari banyaknya kasus-kasus korupsi yang terjadi dan tak kunjung selesai meski sudah ditangani oleh aparat penegak hukum.

"Itu membuat daya tarik Indonesia di mata mereka menjadi rendah sehingga mereka berbondong-bondong ingin ke sana. Apalagi ada jaminan masa depan yang dijanjikan ISIS," katanya. Hamdi mengatakan, seharusnya para pemuda yang ingin bergabung dengan ISIS sadar jika paham yang dibawa disana merupakan radikal.

Baca juga: Begini Alasan Anak-Istri Terduga Teroris ISIS Eks WNI Tidak Bisa Ditangani LPSK

"Jika sadar dan kritis, seharusnya mereka sudah tahu. Masa negara Islam bengis dan tidak mencerminkan sikap Islami dengan melakukan eksekusi seenaknya serta tindakan tidak berperikemanusiaan lainnya," terang Hamdi.

Secara logika, ISIS itu sebenarnya adalah negara darurat dan tidak ada ketenteraman di sana. sebab sebelum mereka pergi ke Suriah, pasti ada proses indoktrinasi, bahkan sebagian juga telah dibaiat (disumpah). Inilah yang sekarang menjadi tugas seluruh bangsa Indonesia untuk membuat benteng antisipasi terhadap gerakan-gerakan radikalisme tersebut.

Hamdi mengatakan bahwa counter radikalisasi terus dilakukan seluruh masyarakat bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan badan-badan terkait lainnya.

"Intinya tugas kita bagaimana bisa menyaring para remaja agar tidak ikut pengajian yang berhaluan keras. Mereka harus punya rasa cinta tanah air yang tinggi serta pemahaman agama benar, terlebih remaja biasanya sangat mudah terkena rayuan karena pemahaman mereka masih sepotong-sepotong," tandas Hamdi. [mes]

Source:
Komentar
  • HOT !
    Jumlah orang yang ingin membeli Tesla alias kendaraan listriknya di Amerika Serikat dikabarkan menurun drastic. Usut punya usut, salah satu alasannya adalah karena sosok Elon Musk selaku CEO Perusahaan itu sendiri....
  • HOT !
    Queen of Tears bukan hanya sebuah drama tetapi sebuah cermin yang diangkat ke masyarakat, menyindir sisa sisa budaya patriarki dengan meminta laki laki mengambil peran yang secara tradisional diperuntukkan bagi perempuan di Korea, khususnya selama persiapan jesa atau upacara leluhur....
  • HOT !
    Ramai kabar Jakarta sudah kehilangan status Ibu Kota Indonesia sejak 15 Februari 2024 lalu. Masyarakat dan sosial media ramai membicarakan hal ini. Namun bagaimana sebenarnya fakta yang terjadi?...

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : KaptenJe
Cast : •Je (aku) • Tata •Yossy •All member EXO

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)