DREAMERS.ID - Polisi tidak memperkirakan bahwa korban besar akan terjadi dari perayaan Halloween tahun ini di distrik Itaewon, Seoul. Pada 31 Oktober, seorang pejabat tinggi kepolisian menanggapi kritik yang berkembang tentang kegagalan mereka untuk mencegah kerumunan massa yang mematikan.
Hong Ki Hyun, kepala Biro Manajemen Ketertiban Umum Badan Kepolisian Nasional, mengakui kegagalan polisi untuk memprediksi runtuhnya kerumunan fatal di antara kerumunan Halloween Itaewon selama pertemuan dengan wartawan di kantornya.
“Diperkirakan banyak orang akan berkumpul di sana. Tapi kami tidak menyangka akan terjadi korban dalam skala besar karena berkumpulnya banyak orang,” kata Hong Ki Hyun, mengutip Yonhap News.
Dia mencatat bahwa kerumunan Halloween tahun ini mirip dengan tingkat tahun-tahun sebelumnya atau sedikit lebih besar, meskipun belum dikonfirmasi apakah orang berkumpul pada tingkat yang jauh lebih cepat dari sebelumnya.
"Saya diberitahu bahwa petugas polisi di tempat kejadian tidak mendeteksi lonjakan massa yang tiba-tiba," kata Hong Ki Hyun, mengungkapkan penyesalan atas penilaian mereka.
Baca juga: Update Tragedi Itaewon: Pihak Terkait Dapat Vonis 3 Tahun Penjara
Sedikitnya 154 orang tewas dalam kerumunan maut yang terjadi di gang sempit selebar 3,2 meter di Itaewon pada hari Sabtu, 29 Oktober malam.Hong Ki Hyun kemudian menekankan bahwa 137 petugas polisi dikerahkan ke Itaewon pada hari Sabtu, dibandingkan dengan 37 hingga 90 petugas pada tahun-tahun sebelum COVID-19 dari 2017 hingga 2019.
Ia juga mengakui, tidak ada tindakan tersendiri terkait penertiban massa di gang sempit tempat terjadinya bencana tersebut. Hong Ki Hyun mengatakan tidak ada pedoman polisi untuk situasi di mana kerumunan besar berkumpul tanpa penyelenggara yang jelas seperti perayaan Halloween di Itaewon.
Dia menekankan bahwa polisi akan datang dengan langkah-langkah tambahan untuk menentukan sejauh mana sektor publik akan campur tangan dalam kasus kerumunan besar diharapkan untuk berkumpul tanpa penyelenggara yang jelas.
(fzh)